Saya orangnya cashless banget. Dompet saya kecil dan tipis, kalaupun ada lembaran-lembaran didalamnya, pastilah hanya uang receh pecahan sepuluh ribuan untuk membayar parkir, jajan-jajan di pinggir jalan dan semacamnya.
Saya yakin, banyak teman-teman pembaca duckofyork yang juga sama cashless-nya dengan saya.
Beberapa tahun yang lalu, kehidupan di Jogja tidak mungkin bisa secashless ini, karena saya kerap kali harus mengunjungi ATM untuk mengambil uang. Yang lebih bikin kesel lagi, terkadang di gerai-gerai besar sekalipun, saya tetap harus membayar ratusan ribu bahkan jutaan dalam bentuk cash. Alasannya sama: nggak ada mesin EDC, kalaupun ada kena charge 3% (yang saya tahu sebenarnya sudah dilarang Bank Indonesia, kzl)
Terkadang, pegawai gerai juga kurang paham cara mengoperasikan mesin EDC, sehingga transaksi harus stuck, bahkan terdebit berulang kali. Ini makan waktu banget, dan saya juga harus cek mutasi transaksi saya secara manual.
Nggak cuma sebagai customer, sebagai pemilik UMKM Bed and Breakfast Syariah sendiri pun saya kesulitan dengan alat pembayaran berupa cash. Memang duit cash itu wangi dan ada feelnya tersendiri saat dihitung *sambil menjembreng lembaran uang kertas bergambar proklamator didepan wajah* tapi kalo tiap hari harus setor tunai ke Bank? PEGEL BUOSSSS!
Mau nggak setor tunai tiap hari, kok ya deg-degan menyimpan uang cash dalam jumlah banyak. Mau menggunakan jasa mobil pengangkut uang, kok ya jumlah uang saya masih receh.
Mengapa Orang Memilih Untuk Cashless?
Kenapa orang memilih untuk cashless? simple: it's easy.
Dengan ritme kesibukan yang semakin gila plus jalanan perkotaan yang semakin macet, orang-orang akan semakin sulit menemukan waktu untuk ngantri 10 menit di ATM.
Menurut saya ngantri di ATM adalah kegiatan paling nggak efisien sejagat raya. Bayangkan, untuk menarik uang dengan nominal tertentu (yang kadang nggak banyak-banyak amat), saya harus pergi panas-panasan, mungkin naik kendaraan -- so, keluar bensin dong ya -- kemudian cari parkir di ATM terdekat, lantas bersyukur apabila tidak ada antrian, kalo nggak ya saya harus ngantri 2-3 menit atau bahkan lebih, kemudian keluar dan... membayar parkir.
Sungguh teramat sangat tidak efisien sekali komandan!
Baca juga ya pengalaman saya hidup ala ala influencer yang everyday is holiday!
Baca juga ya pengalaman saya hidup ala ala influencer yang everyday is holiday!
Mau bayar apa-apa juga harus siap kalo misalnya nggak ada kembalian. Nungguin driver taxi tuker kembalian, lama. Bahkan kadang kita harus siap menerima kembalian dalam bentuk koin yang susah disimpan didalam dompet :(
Belum lagi resiko bahaya membawa uang cash dalam jumlah besar. Jujur aja saya sih ngga tenang bawa cash banyak-banyak. Takut copet bos :( sebagai pengguna kendaraan umum, emang kekhawatiran akan copet, rampok, maling dan begal itu emang nggak jauh-jauh.
Sekarang semua-semua juga sudah dipermudah dengan menggunakan e-money atau e-wallet; jadi nggak perlu khawatir bawa-bawa dompet kemana-mana. Cukup membawa satu kartu atau bahkan hanya dengan handphone, semua sudah bisa dibeli. Bahkan promo e-wallet seperti go-pay juga bertebaran dimana-mana, jadi ya jelas lebih nyaman menggunakan e-wallet ketimbang cash :(
Siap Nggak Menghadapi Cashless Society?
Hari gini, usaha kecil dan menengah justru sedang naik daun-naik daunnya, apalagi iklim berbisnis di Indonesia kayanya memang sedang didominasi oleh anak-anak muda yang kreatif dalam menciptakan lapangan usaha. Nggak percaya? contohnya jelas: saya, lol *kemudian lari sebelum digeruduk massa*
Terus sekarang, budaya konsumtif konsumer indonesia juga lagi tinggi-tingginya. Konsumer di Indonesia itu tipe yang selalu update dan penasaran sama hal-hal baru. Banyak inovasi baru di bidang bisnis yang tercipta dari tangan-tangan UMKM lho, misalnya aja pisang nugget yang lagi hits. 26 tahun saya eksis di dunia ini, baru sekali ini saya tahu kalo pisang bisa dibikin nugget :"))
Cashless Society itu sebenernya menguntungkan para wirausahawan lho! khususnya yang punya sumber daya terbatas seperti saya. Dengan mudahnya akses ke berbagai mitra pembayaran, saya juga jadi ngga perlu ribet lagi menghandle cash secara manual dalam jumlah banyak, karena uang pun langsung masuk ke rekening.
((kalau kalian tertarik dengan kehidupan cashless saya, kalian bisa simak kehidupan cashless dengan kartu debit ala saya))
Hanya saja memang persiapan menuju usaha yang cashless ini yang agak berat. Salah satu persiapannya adalah menyiapkan infrastruktur seperti koneksi internet anti lelet dan aplikasi kasir yang mumpuni dan mendukung sistem Point of Sales.
Cashless Society itu sebenernya menguntungkan para wirausahawan lho! khususnya yang punya sumber daya terbatas seperti saya. Dengan mudahnya akses ke berbagai mitra pembayaran, saya juga jadi ngga perlu ribet lagi menghandle cash secara manual dalam jumlah banyak, karena uang pun langsung masuk ke rekening.
((kalau kalian tertarik dengan kehidupan cashless saya, kalian bisa simak kehidupan cashless dengan kartu debit ala saya))
Hanya saja memang persiapan menuju usaha yang cashless ini yang agak berat. Salah satu persiapannya adalah menyiapkan infrastruktur seperti koneksi internet anti lelet dan aplikasi kasir yang mumpuni dan mendukung sistem Point of Sales.
Aplikasi Kasir Point of Sales Itu Apa Sih?
Sistem point of sales ini adalah salah satu sistem paling umum dalam aplikasi kasir saat ini, jadi sistem point of sales menjadikan proses transaksi jual beli menjadi lebih mudah karena semua proses penjualan dari data stok, harga, promosi, dan lain-lain terkomputerisasi menjadi dalam satu sistem.
Inti dari sistem point of sales ini adalah sebagai titik check out pembeli. Segala pembelian yang dilakukan oleh customer akan tercatat dan dibukukan secara otomatis oleh sistem Point of Sales. Aplikasi Point of Sales akan mengelola data-data pembelian sehingga kita bisa mengecek omset secara mudah.
Nah, aplikasi kasir Point of Sales saat ini kebanyakan sudah online sehingga bagi usaha yang memiliki banyak cabang bisa dengan mudah mengelola data stok barang dan data penjualan karena sistemnya sudah real-time. Bahkan ada aplikasi Point of Sales yang bisa mengirimi kita recap penjualan harian segala :") ini cocok banget sih buat usaha-usaha dengan sumber daya (dan sumber dana terbatas)
Inti dari sistem point of sales ini adalah sebagai titik check out pembeli. Segala pembelian yang dilakukan oleh customer akan tercatat dan dibukukan secara otomatis oleh sistem Point of Sales. Aplikasi Point of Sales akan mengelola data-data pembelian sehingga kita bisa mengecek omset secara mudah.
Nah, aplikasi kasir Point of Sales saat ini kebanyakan sudah online sehingga bagi usaha yang memiliki banyak cabang bisa dengan mudah mengelola data stok barang dan data penjualan karena sistemnya sudah real-time. Bahkan ada aplikasi Point of Sales yang bisa mengirimi kita recap penjualan harian segala :") ini cocok banget sih buat usaha-usaha dengan sumber daya (dan sumber dana terbatas)
SPOTS Indonesia: Solusi Point of Sales dari Grup GO-JEK
Saat ini sudah banyak aplikasi Point of Sales yang lazim digunakan, tapi kalo yang paling juara menurut saya tetap SPOTS. SPOTS ini merupakan Point of Sales multifungsi besutan perusahaan GO-JEK dan cocok banget untuk UMKM yang bergerak di bidang kulinari karena fiturnya udah lengkap dari cetak resi instan sampai cek transaksi harian. Harganya sangat terjangkau, hanya Rp. 290.000 untuk aktivasi dan Rp. 2900 perhari, kamu bisa menikmati layanan SPOTS ini di tempat usaha kamu. Iya, semurah dan semudah itu :")) Kalau kamu penasaran dan pengen tau lebih lanjut soal SPOTS ini, kamu bisa kepoin website SPOTS indonesia disini yaaaa <3 sampai ketemu lagi di blogpost selanjutnya!
Saya orangnya cashless banget. Dompet saya kecil dan tipis, kalaupun ada lembaran-lembaran didalamnya, pastilah hanya uang receh pecahan sepuluh ribuan untuk membayar parkir, jajan-jajan di pinggir jalan dan semacamnya.
Saya yakin, banyak teman-teman pembaca duckofyork yang juga sama cashless-nya dengan saya.
Beberapa tahun yang lalu, kehidupan di Jogja tidak mungkin bisa secashless ini, karena saya kerap kali harus mengunjungi ATM untuk mengambil uang. Yang lebih bikin kesel lagi, terkadang di gerai-gerai besar sekalipun, saya tetap harus membayar ratusan ribu bahkan jutaan dalam bentuk cash. Alasannya sama: nggak ada mesin EDC, kalaupun ada kena charge 3% (yang saya tahu sebenarnya sudah dilarang Bank Indonesia, kzl)
Terkadang, pegawai gerai juga kurang paham cara mengoperasikan mesin EDC, sehingga transaksi harus stuck, bahkan terdebit berulang kali. Ini makan waktu banget, dan saya juga harus cek mutasi transaksi saya secara manual.
Nggak cuma sebagai customer, sebagai pemilik UMKM Bed and Breakfast Syariah sendiri pun saya kesulitan dengan alat pembayaran berupa cash. Memang duit cash itu wangi dan ada feelnya tersendiri saat dihitung *sambil menjembreng lembaran uang kertas bergambar proklamator didepan wajah* tapi kalo tiap hari harus setor tunai ke Bank? PEGEL BUOSSSS!
Mau nggak setor tunai tiap hari, kok ya deg-degan menyimpan uang cash dalam jumlah banyak. Mau menggunakan jasa mobil pengangkut uang, kok ya jumlah uang saya masih receh.
Mengapa Orang Memilih Untuk Cashless?
Kenapa orang memilih untuk cashless? simple: it's easy.
Dengan ritme kesibukan yang semakin gila plus jalanan perkotaan yang semakin macet, orang-orang akan semakin sulit menemukan waktu untuk ngantri 10 menit di ATM.
Menurut saya ngantri di ATM adalah kegiatan paling nggak efisien sejagat raya. Bayangkan, untuk menarik uang dengan nominal tertentu (yang kadang nggak banyak-banyak amat), saya harus pergi panas-panasan, mungkin naik kendaraan -- so, keluar bensin dong ya -- kemudian cari parkir di ATM terdekat, lantas bersyukur apabila tidak ada antrian, kalo nggak ya saya harus ngantri 2-3 menit atau bahkan lebih, kemudian keluar dan... membayar parkir.
Sungguh teramat sangat tidak efisien sekali komandan!
Baca juga ya pengalaman saya hidup ala ala influencer yang everyday is holiday!
Baca juga ya pengalaman saya hidup ala ala influencer yang everyday is holiday!
Mau bayar apa-apa juga harus siap kalo misalnya nggak ada kembalian. Nungguin driver taxi tuker kembalian, lama. Bahkan kadang kita harus siap menerima kembalian dalam bentuk koin yang susah disimpan didalam dompet :(
Belum lagi resiko bahaya membawa uang cash dalam jumlah besar. Jujur aja saya sih ngga tenang bawa cash banyak-banyak. Takut copet bos :( sebagai pengguna kendaraan umum, emang kekhawatiran akan copet, rampok, maling dan begal itu emang nggak jauh-jauh.
Sekarang semua-semua juga sudah dipermudah dengan menggunakan e-money atau e-wallet; jadi nggak perlu khawatir bawa-bawa dompet kemana-mana. Cukup membawa satu kartu atau bahkan hanya dengan handphone, semua sudah bisa dibeli. Bahkan promo e-wallet seperti go-pay juga bertebaran dimana-mana, jadi ya jelas lebih nyaman menggunakan e-wallet ketimbang cash :(
Siap Nggak Menghadapi Cashless Society?
Hari gini, usaha kecil dan menengah justru sedang naik daun-naik daunnya, apalagi iklim berbisnis di Indonesia kayanya memang sedang didominasi oleh anak-anak muda yang kreatif dalam menciptakan lapangan usaha. Nggak percaya? contohnya jelas: saya, lol *kemudian lari sebelum digeruduk massa*
Terus sekarang, budaya konsumtif konsumer indonesia juga lagi tinggi-tingginya. Konsumer di Indonesia itu tipe yang selalu update dan penasaran sama hal-hal baru. Banyak inovasi baru di bidang bisnis yang tercipta dari tangan-tangan UMKM lho, misalnya aja pisang nugget yang lagi hits. 26 tahun saya eksis di dunia ini, baru sekali ini saya tahu kalo pisang bisa dibikin nugget :"))
Cashless Society itu sebenernya menguntungkan para wirausahawan lho! khususnya yang punya sumber daya terbatas seperti saya. Dengan mudahnya akses ke berbagai mitra pembayaran, saya juga jadi ngga perlu ribet lagi menghandle cash secara manual dalam jumlah banyak, karena uang pun langsung masuk ke rekening.
((kalau kalian tertarik dengan kehidupan cashless saya, kalian bisa simak kehidupan cashless dengan kartu debit ala saya))
Hanya saja memang persiapan menuju usaha yang cashless ini yang agak berat. Salah satu persiapannya adalah menyiapkan infrastruktur seperti koneksi internet anti lelet dan aplikasi kasir yang mumpuni dan mendukung sistem Point of Sales.
Cashless Society itu sebenernya menguntungkan para wirausahawan lho! khususnya yang punya sumber daya terbatas seperti saya. Dengan mudahnya akses ke berbagai mitra pembayaran, saya juga jadi ngga perlu ribet lagi menghandle cash secara manual dalam jumlah banyak, karena uang pun langsung masuk ke rekening.
((kalau kalian tertarik dengan kehidupan cashless saya, kalian bisa simak kehidupan cashless dengan kartu debit ala saya))
Hanya saja memang persiapan menuju usaha yang cashless ini yang agak berat. Salah satu persiapannya adalah menyiapkan infrastruktur seperti koneksi internet anti lelet dan aplikasi kasir yang mumpuni dan mendukung sistem Point of Sales.
Aplikasi Kasir Point of Sales Itu Apa Sih?
Sistem point of sales ini adalah salah satu sistem paling umum dalam aplikasi kasir saat ini, jadi sistem point of sales menjadikan proses transaksi jual beli menjadi lebih mudah karena semua proses penjualan dari data stok, harga, promosi, dan lain-lain terkomputerisasi menjadi dalam satu sistem.
Inti dari sistem point of sales ini adalah sebagai titik check out pembeli. Segala pembelian yang dilakukan oleh customer akan tercatat dan dibukukan secara otomatis oleh sistem Point of Sales. Aplikasi Point of Sales akan mengelola data-data pembelian sehingga kita bisa mengecek omset secara mudah.
Nah, aplikasi kasir Point of Sales saat ini kebanyakan sudah online sehingga bagi usaha yang memiliki banyak cabang bisa dengan mudah mengelola data stok barang dan data penjualan karena sistemnya sudah real-time. Bahkan ada aplikasi Point of Sales yang bisa mengirimi kita recap penjualan harian segala :") ini cocok banget sih buat usaha-usaha dengan sumber daya (dan sumber dana terbatas)
Inti dari sistem point of sales ini adalah sebagai titik check out pembeli. Segala pembelian yang dilakukan oleh customer akan tercatat dan dibukukan secara otomatis oleh sistem Point of Sales. Aplikasi Point of Sales akan mengelola data-data pembelian sehingga kita bisa mengecek omset secara mudah.
Nah, aplikasi kasir Point of Sales saat ini kebanyakan sudah online sehingga bagi usaha yang memiliki banyak cabang bisa dengan mudah mengelola data stok barang dan data penjualan karena sistemnya sudah real-time. Bahkan ada aplikasi Point of Sales yang bisa mengirimi kita recap penjualan harian segala :") ini cocok banget sih buat usaha-usaha dengan sumber daya (dan sumber dana terbatas)
SPOTS Indonesia: Solusi Point of Sales dari Grup GO-JEK
Saat ini sudah banyak aplikasi Point of Sales yang lazim digunakan, tapi kalo yang paling juara menurut saya tetap SPOTS. SPOTS ini merupakan Point of Sales multifungsi besutan perusahaan GO-JEK dan cocok banget untuk UMKM yang bergerak di bidang kulinari karena fiturnya udah lengkap dari cetak resi instan sampai cek transaksi harian. Harganya sangat terjangkau, hanya Rp. 290.000 untuk aktivasi dan Rp. 2900 perhari, kamu bisa menikmati layanan SPOTS ini di tempat usaha kamu. Iya, semurah dan semudah itu :")) Kalau kamu penasaran dan pengen tau lebih lanjut soal SPOTS ini, kamu bisa kepoin website SPOTS indonesia disini yaaaa <3 sampai ketemu lagi di blogpost selanjutnya!
Dunia semakin canggih, inovasi di sana sini, semuanya bikin hidup lebih mudah. Cashless, siapa sih yang tidak mau ya, Kak, menekan kekuatiran dicopet pun hahaha. Cuma kalau di kota besar saja belum seberapa ... bagaimana dengan kami yang di kota kecil? :D cash masih jadi solusi utamanya haha.
BalasHapushalooo kak tuteeeh... iya aku ngerasa sih dulu awal-awal semua di jogja harus cash, tapi sekarang option cashless semakin banyak, jadi jangan khawatir, setiap daerah punya pace nya sendiri-sendiri, apalagi dengn kehadiran gojek kan... transaksi cashless pasti meningkat
Hapussamaan kita kak, tipe orang yang cashless, takut banyak bawa duit karena tipe orang yang agak suka lupaan naroh barang-barang paling banter ada tuh 200ribu di dalam tas itu sudah banyak banget. Tapi pas ke Jogja kemarin belanja di tempat bakpia malah harus cash, sedih juga akutuh dan akhirnya belanja terbatas karena gak bisa gesek-gesek. hehehehe
BalasHapusiya ada beberapa tempat bakpia dan tempat oleh-oleh terutama yang masih tradisional belom mendukung transaksi cashless. doain ya biar di jogja bisa makin banyak yang cashless
HapusMwnghadapi Cashless Society...?? Yaa siap nggak siap karena apa kita tidak pernah tahu berapa uang yang harus kita bawa bila kita keluar rumah dan suka blanja-blenjong..😄😄😂
BalasHapusTetapi Cashless Society juga membawa keuntungan sih untuk kita agar selalu tidak boros..Kalau bawanya uang receh nikmati uang receh dengan hanya berjajan permen saja..😄😄😂
Cashless Society menurut saya juga kita bisa bebas tanpa beban tagihan ini dan itu..😄😄
hahaha cashless kalo pake debit dan e-wallet emang bebas tagihan mas, tapi kalo pake kartu kredit mah sama ajaaaaa~~
Hapusemang kalo cashless kadang-kadang bikin boros jadi nggak berasa sih...
iya ya mb, aku tu juga lebih suka cashless. tapi di magelang jarang tempat yang support cashless, adanya di mall. huhu.
BalasHapusIya nihh, kalo tempatku agakj banyak sih, cuma punyaku gak ada isinya wuhwuwh
Hapusmba disma sudah pindah magelang ya :(
Hapuskita doain makin banyak tempat yang cashless di magelang ya mbaaaa... pasti lama kelamaan nambah kok. purworejo aja udah mulai ada
kalo mas andrie ini kasusnya emang jarang isi ewallet nampaknya hehehe
Saya juga udah mulai sering pake aplikasi buat membayar. Kecuali ke warung-warung kecil dan babang bakso keliling sekitaran rumah. hihihi..
BalasHapusBTW UPDATE, WARUNG PECEL LELE DEPAN RUMAH SUDAH TERIMA PEMBAYARAN VIA GOPAY!!!
HapusInfo keren nih gi. Duh bawa uang cash itu ngeri2 sedap, kalau aku takut bablas aja. Uang habis tapi gak jelas kemana 😥 kalau tiap hari setor tunai juga ga praktis, ada aja uang yg dianggap "rusak" sehingga harus tereliminasi dari mesin. SPOTS rekomended banget deh utk rekap transaksi harian penjual.
BalasHapusaku malah sebenernya lebih sering bablas kalo cashless, sadarnya pas akhir bulan liat histori transaksi. tapi emang sebenernya nggak bawa cash banyak-banyak itu menyenangkan
HapusAku juga sekarang senang Cashless biar ga usah tebel ya dompet nya. Hehe. Tapi kalau bayar pakai emoney gitu biasanya ada promo dibanding Cash. Spots ini tampaknya recomended buat yang pny usaha kuliner ya
BalasHapusjaman dulu dompet tebel penting untuk status sosial yaaa... sekarang yang penting isi e-wallet yang tebel huehehehe
HapusSaya juga lebih suka cashless, karena praktis. Nggak perlu bawa uang tunai ke mana-mana yang bikin deg-degan takut jatuh tercecer, dicopet atau ke dobel. He, he, berasa duitnya banyak, dompet udah tebel tapi kalo dihitung nggak seberapa juga. Belum lagi kalo pas bayar di kasir, uangnya kurang seribu, kan gimana kalo nggak jadi beli, he, he.
BalasHapusnah iya nih, bagian ga takut kurang, karena kalo kurang tinggal transfer hehehehe terus banyak cashback lagi
HapusAku masih katrok, masih sering pakai uang cash. Tapi ya seperti yang dikhawatirkan banyak orang, aku pun juga takut bawa cash banyak-banyak. Jadi emang cashless bisa jadi solusi untuk erak masa ini. Entah di era mendatang, akankah ditemukan inovasi baru lagi,
BalasHapusmungkin di era mendatang kita akan pakai pembayaran koin emassss~~
Hapus(membayangkan bling bling emas didompetku)
Aplikasinya bikin kami sering pergi kulineran nih..
BalasHapusazheeeekkkkk
HapusBenar sih mak, ini mencerahkan banget buat aku yang emang belum terbiasa cashless, btw akutu punya mandiri e-money aja jarang top up. Tapi yang lebih bikin deg2an bawa duit banyak adalah adanya Tuyul iya Tuyul, huft Kayaknya cashless perlu kupertimbangkan nih. Btw yang lagi mulai bisnis dan ga mau ribet cucok ya pake aplikasi ini, sungguh inovasi yang yoi deh, dan yang jelas cucok buat UMKM
BalasHapusIya bener, cashless mempermudah dua belah pihak kok. Langsung jelas tiap transaksi keluar masuk. Tinggal top up via rekening bank kalau habis
BalasHapusDengan ini aku menobatkan agy sebagai ketua geng cashless chantique, aku pun sebenernya lebih suka transaksi cashless pake debit card, beb, tapi tapi tapi aku pun sering jajan di warung emper2 sobat missqueen, yang kagak punya sistem cashless gitu, akhirnya sering bawa duit cash juga...
BalasHapusSistem cashless emang praktis and memudahkan banget. Nggak pake ribet ya gengs :)
BalasHapusDengan spots ini kita sebagai pelaku umkm ga perlu repot untuk nyari kembalian dan yang pasti catatan keuangan jadi lebih tertib ya... Siip. .nice info..
BalasHapusSiapppp!!
BalasHapusDaku siap banget jadi bagian dari cashless society :D
Segalanya jadi praktis dan lebih tertib administrasi.. #halah..
Alright, first thing first, let's talk about the design of this cashless aplication: cakep dan nggak makan tempat! Kedua, biaya aktifasi dan pemeliharaannya dong... MURSIDA BAMBANG CYIN. Untuk usaha yang baru aja mulai merangkak, cocok banget lah si SPOTS ini.
BalasHapusJaman sekarang itu enak, maka jika ada yang masih mengeluh kadang saya itu miris sekali. Dulu hanya untuk mencari mesin ATM harus rela menempuh kiloan meterm itu pun antrinya sudah kayak semut berbaris.
BalasHapusItu mesin EDC, duh punya pengalaman yang mengesalkan, harus gesek berulang-ulang yang berakibat dua kali pembayaran. Dan itu pun untuk menunggu uang kembali harus dua mingguan. SDM kurang mendukung. Tapi kini sepertinya sudah familier.
Selalu enak kalau baca tulisan Anggi ngalir kayak sungai sekayam di Kalimantan, deres ��������.
BalasHapusBahas soal cashless memang saat ini lagi booming2nya di negara kita. Saat ini aplikasi saling berlomba memberikan benefit dan kemudahankemud para pengguna cashless dan kita sebagai customer tinggal memilih aplikasi mana yang sesuai dengan kita. Saya termasuk pengguna cashless sejak lama, selain memudahkan dalam hal transaksi, cashless juga meminimalkan resiko2 kehilangan, pencurian dan lain sebagainya. Mudah2an kedepannya kemajuan teknologi ini bisa merata ke semua daerah2 Indonesia, karena karena di pelosok2 juga banyak anak2 milenial yang kreatif namun terkendala dengan teknologi dan dan fasilitas lainnya.
Cashless emang praktis Mbak. Aku sampai sekarang masih mengalami antre ATM mau ambil uang nggak seberapa plus ditambah parking fee. Jadinya rugi 😄
BalasHapusRasanya ditinggal kedip aja funia sudah berlari entah sampai mana. Cepet banget inovasi yang berkembang. Makin cashless makin tua nang ya, Say! Btw aku baru tahu nih kl Agi punya Bed n breakfast hihi kapan2 bisa cobain
BalasHapusInsyaallah siap dengan dunia Cashless, yang penting aplikasinya pake SPOTS, usaha apapun jadi lancar jaya, salam kenal ya mba :)
BalasHapusAku juga sukanya cashless. Lebih ngerasa praktis dan aman aja sih. Terutama kalau beli barang yang uangnya banyak. Jadi ga deg2an di jalan :)
BalasHapusSaya merasa beruntung bisa memanfaatkan efisiensi yang ditawarkan teknologi. Semoga para pelaku usaha makin banyak juga yang demikian sehingga bisa membantu kita-kita ini
BalasHapusDengan kemajuan teknologi saat ini memang ada baiknya para pelaku usaha kuliner mulai memanfaatkan teknologi tersebut untuk memudahkan pekerjaan mereka terkait keuangan dan sistem pembayaran ya. Aplikasi kasir begini juga pastinya juga dibutuhkan pelanggan yang ingin kepraktisan dalam melakukan pembayaran
BalasHapusCashless society membuat para pebisnis ga perlu lagi nyediain uang receh ..
BalasHapuskalo cashless jadinya gabingung sama kembalian hehehe :D
BalasHapusAsyik banget dgn adanya GoFood, GoPay dll ini
BalasHapusDan aku terkesima dgn SPOTS.
Gokiiilll, adaaa aja ya, terobosan dari tim GoJek
--bukanbocahbiasa(dot)com--
sha juga udah cashless banget, berhubung dulu sering kelipet-lipet uangnya di saku trus ilang :(
BalasHapusbaru tahu kalau ada jasa mobil pengangkut uang hahahaha
untung ada spots ya, cara penggunaannya mudah jadi gak bikin mumet karyawan yg make :D
Cocok banget Gi.. Buat orang yang suka cashless, aplikasi Point Of Sales kaya SPOTS ini bakalan membantu banget.. :-D
BalasHapusSaya nih sekarang jarang banget ada isinya dompet, bete soalnya saya paling mudah ngeluarin duit.
BalasHapusJadi mending ga usah disimpanin duit.
Semua berbekalkan cashless, dan dengan modal hape doang hehehe
iya betul, dan di tempat saya masih banyak toko yang lumayan gede tapi bayarnya masih pakai cash, plus kembalian pake permen, haha
BalasHapusTentang Cashless Society saya masih gaptek Mbak, maklum saya bergaulnya dengan rumput dan semak semak mulu, hahahah,,,,,tapi saya dukung teknologi ini.
BalasHapusSebab.......
Terutama saya, kalau bawa uang banyak, suka lihat2 kebelakang takut ada yang " nyopet Bos, hahahah....
padahal di dompet cuma ada uang lusuh Gambar " MOHAMMAD HOESNI THAMRIN' hahaha..... itupun cuma beberapa biji, sisanya uang recehan buat kerokan,,,,,hahahah......
sangat bermanfaat kak
BalasHapusTeknologi berkembang sangat cepat, sekarang cashless. Kalau sepuluh tahun kemudian ada apa lagi ya
BalasHapusBener banget tulisannya. Itulah kenapa skrg nyaman banget kemana2 pakai cashless.
BalasHapus