Tadinya, postingan ini mau saya jadikan status facebook, cuma kayanya kepanjangan dan duckofyork.com kayanya perlu konten baru, jadi yaudah saya tulis disini aja. Gapapa kan? Gapapa kaaan? Gapapa kaaaaaaaaan????? (ya gapapa lah, blog juga blog gue, gue yang nulis juga wakakaka)
hari ini, jagat perstudioan yang konon produktif tapi bikin satu jingle aja seminggu ga kelar-kelar itu ramai lagi dengan celetukan salah satu musisi kenamaan indonesia yang melarang lagunya untuk di cover dalam bentuk apapun tanpa izin. Celakanya, sang musisi sudah 'kegep' beberapa kali membawakan lagu orang lain (dan salah satunya tanpa izin).
Rame lah ruangan 4x4 itu dengan bahasan 'siapa yang salah', 'boleh apa nggak', 'kenapa begini kenapa begitu'. Gitaris saya pro tidak cover-coveran, drummer saya bilang cover lagu itu bagian dari marketing, bassist saya sibuk ngescroll timeline lambe turah, dan seterusnya.
Bro produser pun nyeletuk, "emang sebenernya boleh nggak sih kita cover lagu? kalo musisi luar negeri gimana covernya cobak?"
Saya yang lagi utek utek mainan baru dari novation *pamer tingkat galaksi padahal masi yang gratisan* pun jadi tergelitik buat komentar. Maklum, biar biasanya tugas saya cuma jagain sendal, gini-gini saya sarjana hukum ((edisi sombong tak berfaedah karena sampe sekarang belom dapet 'kerja kantoran'))