Pernah mengalami writer's block? Saya sering dong. Bagi saya, writer's block itu kaya makanan sehari-hari, terutama kalau harus menulis puluhan artikel dengan jumlah minimal kata yang lumayan setiap harinya. Nah, sebenarnya apa sih writer's block itu?
Kalo kata wikipedia, writer's block itu adalah:
Writer's block is a condition, primarily associated with writing, in which an author loses the ability to produce new work or experiences a creative slowdown. The condition ranges in difficulty from coming up with original ideas to being unable to produce a work for years.
Yang kalo diterjemahin kira-kira artinya writer's block itu adalah suatu kondisi dimana penulis kehilangan kemampuan untuk membuat karya baru atau merasa kurang kreatif lagi, dalam jangka panjang maupun pendek.
DAN SAYA ADALAH KORBAN DARI WRITER'S BLOCK!!! *gak santai*
Sebagai seorang content maker, menulis artikel tiap hari adalah kewajiban yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Selain menulis artikel saya juga punya kewajiban menulis-nulis lainnya seperti misalnya *cough*thesis*cough*, laporan kerja sebagai mystery shopper, script video, dan masih banyak lagi. Kalau misalnya lagi stuck, bisa bayangkan berapa banyak kerjaan yang terbuang sia-sia
Lalu bagaimana saya mengatasi writer's block? jawabannya simpel, cara terbaik mengatasi writer's block adalah dengan tidak memedulikan si writer's block ini. Bahasa ilmiahnya, work against the nature.
Mood itu #001
Seringnya sih saya mengalami writer's block karena mood yang naik turun gak keruan. Bisa jadi pagi ini saya masih happy-happy ketawa-ketiwi dan optimis bisa menulis puluhan paragraf dalam sehari terus siangnya saya hampir kejatuhan besi di pusat perbelanjaan dan mood menulis itu hilang (digantikan dengan mood misuhin mall yang bersangkutan di twitter). Cara mengatasi writer's block yang muncul gara-gara mood begini sih jelas: bikin suasana yang kondusif sampai mood saya muncul lagi.
Caranya gimana? kalau saya sih biasanya dimulai dari rapi-rapi meja. Taruh benda-benda yang bisa menjadi penyemangat kerja saya. Ganti taplak meja. Ganti wallpaper laptop. Cari bantal lucu buat bersandar, atau sekalian aja cari suasana baru di cafe. Nah, ritual bikin mood ini bisa setengah hari sendiri, jadi saya selalu make sure deadline sedang tidak didepan mata.
Jangan Hidup Dalam Kepura-puraan
Tapi kan gak semua writer's block itu muncul karena mood yang awut-awutan. Bisa jadi writer's block itu muncul karena memang kita tidak familiar dengan topik yang mau kita tulis, atau mungkin kita merasa tulisan kita sudah oke tapi editor kita nggak sepaham, atau bahkan karena kita terlalu ngikutin gaya menulis orang lain.
Iya lho, saya mengalami sendiri, ketika kita mencoba menjadi orang lain pas menulis (dalam artian, kita mencoba mengikuti gaya menulis orang lain) saya seringkali mati gaya. Hal ini terjadi karena kita kurang mampu menempatkan diri kita sebagai si orang yang gaya nya kita contek itu. Datang deh tuh writer's block! tata bahasa kita jadi awut-awutan, penggunaan diksi kita jadi aneh dan masih banyak lagi. Kesimpulannya? Be Yourself, even if you are one weird little fella!
Jadi, kalau saya sedang merasa betul-betul stuck, biasanya saya akan mengingatkan diri saya sendiri: tulisan seperti apa sih, yang saya ingin baca? terus tulisan apa sih yang ingin orang lain baca? Jadi biasanya saya akan mengangkat telfon dan kemudian melakukan...
Brainstorming (Atau "CURHAT DENGAN DALIL ILMIAH")
Brainstorming adalah proses paling penting kalau saya mengalami writer's block. Cara mengatasi writer's block yang paling efektif adalah MENGAKUI kalau kita sedang terjebak didalam kegamangan dan kita perlu membadaikan otak untuk menyemai benih-benih aksara *ngomong apa sih ini*
Biasanya sih saya banyak sharing dengan pak suami, teman-teman, mbak dan mas editor, klien, pembimbing atau siapapun yang bisa diajak sharing soal topik yang saya tulis. Kalau teknik menulis biasanya sih saya banyak bercerita dengan sepupu saya, AJ aka Andrea Juliand, yang merupakan seorang penulis. Tulisan desye bagus-bagus dan ternyata dia juga menulis soal writer's block (particularly because I believe he suffered more than me, ha-ha!)
Nah setelah sesi brainstorming atau "curhat dengan dalil ilmiah" selesai, biasanya saya akan punya ide-ide baru dan sudut pandang yang baru mengenai topik yang akan saya tulis, sesial-sialnya saya jadi tahu tulisan apa yang ingin saya baca atau saya tampilkan.
Nah, itu cara singkat mengatasi Writer's Block ala ala Madam Ducky. Kalau kamu? gimana cara kamu mengatasi writer's block?
Pernah mengalami writer's block? Saya sering dong. Bagi saya, writer's block itu kaya makanan sehari-hari, terutama kalau harus menulis puluhan artikel dengan jumlah minimal kata yang lumayan setiap harinya. Nah, sebenarnya apa sih writer's block itu?
Kalo kata wikipedia, writer's block itu adalah:
Writer's block is a condition, primarily associated with writing, in which an author loses the ability to produce new work or experiences a creative slowdown. The condition ranges in difficulty from coming up with original ideas to being unable to produce a work for years.
Yang kalo diterjemahin kira-kira artinya writer's block itu adalah suatu kondisi dimana penulis kehilangan kemampuan untuk membuat karya baru atau merasa kurang kreatif lagi, dalam jangka panjang maupun pendek.
DAN SAYA ADALAH KORBAN DARI WRITER'S BLOCK!!! *gak santai*
Sebagai seorang content maker, menulis artikel tiap hari adalah kewajiban yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Selain menulis artikel saya juga punya kewajiban menulis-nulis lainnya seperti misalnya *cough*thesis*cough*, laporan kerja sebagai mystery shopper, script video, dan masih banyak lagi. Kalau misalnya lagi stuck, bisa bayangkan berapa banyak kerjaan yang terbuang sia-sia
Lalu bagaimana saya mengatasi writer's block? jawabannya simpel, cara terbaik mengatasi writer's block adalah dengan tidak memedulikan si writer's block ini. Bahasa ilmiahnya, work against the nature.
Mood itu #001
Seringnya sih saya mengalami writer's block karena mood yang naik turun gak keruan. Bisa jadi pagi ini saya masih happy-happy ketawa-ketiwi dan optimis bisa menulis puluhan paragraf dalam sehari terus siangnya saya hampir kejatuhan besi di pusat perbelanjaan dan mood menulis itu hilang (digantikan dengan mood misuhin mall yang bersangkutan di twitter). Cara mengatasi writer's block yang muncul gara-gara mood begini sih jelas: bikin suasana yang kondusif sampai mood saya muncul lagi.
Caranya gimana? kalau saya sih biasanya dimulai dari rapi-rapi meja. Taruh benda-benda yang bisa menjadi penyemangat kerja saya. Ganti taplak meja. Ganti wallpaper laptop. Cari bantal lucu buat bersandar, atau sekalian aja cari suasana baru di cafe. Nah, ritual bikin mood ini bisa setengah hari sendiri, jadi saya selalu make sure deadline sedang tidak didepan mata.
Jangan Hidup Dalam Kepura-puraan
Tapi kan gak semua writer's block itu muncul karena mood yang awut-awutan. Bisa jadi writer's block itu muncul karena memang kita tidak familiar dengan topik yang mau kita tulis, atau mungkin kita merasa tulisan kita sudah oke tapi editor kita nggak sepaham, atau bahkan karena kita terlalu ngikutin gaya menulis orang lain.
Iya lho, saya mengalami sendiri, ketika kita mencoba menjadi orang lain pas menulis (dalam artian, kita mencoba mengikuti gaya menulis orang lain) saya seringkali mati gaya. Hal ini terjadi karena kita kurang mampu menempatkan diri kita sebagai si orang yang gaya nya kita contek itu. Datang deh tuh writer's block! tata bahasa kita jadi awut-awutan, penggunaan diksi kita jadi aneh dan masih banyak lagi. Kesimpulannya? Be Yourself, even if you are one weird little fella!
Jadi, kalau saya sedang merasa betul-betul stuck, biasanya saya akan mengingatkan diri saya sendiri: tulisan seperti apa sih, yang saya ingin baca? terus tulisan apa sih yang ingin orang lain baca? Jadi biasanya saya akan mengangkat telfon dan kemudian melakukan...
Brainstorming (Atau "CURHAT DENGAN DALIL ILMIAH")
Brainstorming adalah proses paling penting kalau saya mengalami writer's block. Cara mengatasi writer's block yang paling efektif adalah MENGAKUI kalau kita sedang terjebak didalam kegamangan dan kita perlu membadaikan otak untuk menyemai benih-benih aksara *ngomong apa sih ini*
Biasanya sih saya banyak sharing dengan pak suami, teman-teman, mbak dan mas editor, klien, pembimbing atau siapapun yang bisa diajak sharing soal topik yang saya tulis. Kalau teknik menulis biasanya sih saya banyak bercerita dengan sepupu saya, AJ aka Andrea Juliand, yang merupakan seorang penulis. Tulisan desye bagus-bagus dan ternyata dia juga menulis soal writer's block (particularly because I believe he suffered more than me, ha-ha!)
Nah setelah sesi brainstorming atau "curhat dengan dalil ilmiah" selesai, biasanya saya akan punya ide-ide baru dan sudut pandang yang baru mengenai topik yang akan saya tulis, sesial-sialnya saya jadi tahu tulisan apa yang ingin saya baca atau saya tampilkan.
Nah, itu cara singkat mengatasi Writer's Block ala ala Madam Ducky. Kalau kamu? gimana cara kamu mengatasi writer's block?
Jumat, 23 September 2016
.
A How To Series /
blogging
.
Mbaaaaa kamu aja yang udah prof nulisnya sering ngalamin writer's block, gimana aku cobaaaaakkkk. Klo aku biasanya langsung tutup laptop dan ntn korea deh. Hahahahaha
BalasHapushahaha kayanya ini semua orang pasti ngalamin mbak, tapi tulisanmu bagus-bagus lho mbak... gaya bahasanya kaya ngga ada beban hehehe. Kadang kalau lagi ga ada inspirasi aku nonton film korea juga kok, pernah terinspirasi nulis soal penculikan gara-gara nonton drama korea "missing noir m", abis ngeliat muka park hee soon duhhh terbayang bayaaang hehehe #OOT
HapusMba, aku sukaa 😂
BalasHapusWah asik yaa sodaraan sama penulis hihii.. Aku biasanya ngapain yaa, cuci mata alias baca2...tapi paling mudah, nulis yg lagi dirasain aja, misal lagi ngga ada ide...
mbaaak, aku juga suka baca cigreyyy hihihi kok kayanya ada aja yang bisa ditulis
Hapusaduhh sodaraan sama penulis emang enak, tapi lebih enak lagi kalo ikutan jadi penulis xixixi (engga deng, aku ga komit sama long term writing, enakan nulis lepas kaya di blog hihihi)